BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Psikologi lebIh membahas atau mengkaji sisi-sisi manusia dari segi yang bisa diamati. Mengapa? Karena jiwa itu bersifat abstrak sehingga tidak bisa diamati secara empiris, padahal objek kajian setiap ilmu harus dapat diobservasikan secara indrawi. Dalam hal ini “jiwa” atau “keadaan jiwa” hanya bisa diamati melalui gejala-gejalanya seperti orang yang sedih akan berlaku murung dan orang yang gembira akan tampak dari gerak-geriknya yang riang.
Psikologi Sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan. Pengarang akan menggunakan cipta, rasa dan karya dalam berkarya. Sebagaimana Sosiologi Refleksi, Psikologi Sastra pun mengenal karya sastra sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala jiwa kemudian diolah ke dalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannya. Proyeksi pengalaman diri darn pengalaman hidup di sekitar pengarang, akan terproyeksi secara imajiner ke dalam teks sastra.
Karya sastra yang dipandang sebagai fenomena psikologi, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika teks berupa drama ataupun prosa. Jatman (1985: 165) berpendapat bahwa karya sastra dan psikologi memang memiliki pertautan yang erat, secara tak langsung dan fungsional. Pertautan tak langsung, karena baik sastra maupun psikologi memiliki objek yang sama yaitu kehidupan manusia. Psikologi dan Sastra memiliki hubungan fungsional karena sama-sama untuk mempelajari keadaan kejiwaan orang lain, bedanya dalam psikologi gejala tersebut riil, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif.
File Lengkapnya
0 Response to "Makalah Analisis Psikologi Penokohan Dalam Cerpen Air Mata Zahra"
Posting Komentar