Ini adalah kisah dari negeri dongeng.. kisah ini menceritakan tentang kisah seekor katak yang tuli… ia tinggal di sebuah kerajaan yaitu kerajaan katak..
Kerajaan katak terletak di dekat danau di negeri dongeng…
Kerajaan katak dipimpin oleh seorang raja yang bijak, dan sayang dengan rakyat-rakyatnya… Raja katak memiliki dua orang anak yang kelak akan mewarisi tahta kerajaannya…
Yang satu bernama Irvan, irvan adalah katak yang kuat, bertubuh besar dan kekar, ia salah satu panglima perang kerajaan, namun memiliki sifat yang angkuh, sombong, dan suka menjelek-jelekkan katak yang lain… Termasuk adiknya yang bernama Budi,
Budi adalah katak yang bertubuh sedang, merupakan penasehat kerajaan yang dekat dengan ayahnya.. namun ia sering dijadikan bahan olok-olokan Irvan dan teman-temannya karena ia memiliki kekurangan, budi adalah katak yang tuli…
Walaupun sering di olok-olok kakaknya dan teman-teman kakaknya.. budi terus berjalan tanpa mempedulikan ejekan tersebut… ejekan tersebut ia jadikan motivasi untuk maju hingga ia bisa dipercaya oleh ayahnya menjadi penasehat kerajaan..
Pada suatu hari Raja Katak ingin menyerahkan tahta kerajaan pada salah satu anaknya.. yaitu Budi dan Irvan.. namun Raja yang bijak tidak begitu saja menyerahkan kerajaannya.. menurut legenda seorang Raja
Katak harus mendaki Tiang Menara Kerajaan yang menjulang hingga ke langit… hanya yang pantas menjadi Raja yang berhasil mencapai puncak menara..
Tibalah pada hari perlombaan.. hari ini adalah penentuan siapa yang akan menjadi Raja.. apakah Irvan atau Budi…
Irvan yang terkenal sombong dan angkuh sangat percaya diri untuk mendaki menara kerajaan ini.. dia juga tidak henti-hentinya mengolok-olok saudaranya yang kini menjadi lawan bertandingnya untuk merebutkan posisi Raja..
Budi setelah berdoa ia bersiap-siap untuk berlomba… ia mencoba menghilangkan semua pikiran negatif pada dirinya dan mengantinya dengan pikiran positif.. ejekan kakaknya dianggapnya sebuah ucapan semangat..
Raja mengibarkan bendera tanda lomba di mulai..
Irvan yang kuat dengan segera menaiki menara kerajaan tersebut.. ia berada lima langkah di atas Budi…
Budi yang memulai start dengan kurang baik langsung melaju menyusul kakaknya..
Sesampainya ditengah tiang tiba-tiba keluar cairan licin dari menara yang menggangu laju Irvan dan Budi menaiki menara.. Budi dengan sigap menghindar dari cairan yang licin tersebut dan berhasil terus mendaki… sementara Irvan terjatuh akibat licinnya menara tersebut..
Irvan yang jatuh ke bawah.. merasa sangat kesal dan mengumpat dan menjelek-jelekan Budi yang masih berada diatas menara…
Rakyat kerajaan memberikan semangat kepada Budi yang ada diatas.. untuk terus melaju ke atas menara.. namun Irvan dan teman-temannya.. malah mencemooh dan mengolok-olok Budi..
Budi yang masih berada diatas menara terus melaju.. perjalanannya masih panjang untuk sampai dipuncak menara…
Budi begitu lelah.. ia kemudian menengok sedikit kearah bawah.. terlihat Rakyat Kerajaan katak memberikan semangat kepadanya.. ia juga melihat kakaknya berjingkrak-jingkrak memberikan semangat kepadanya.. karena ia tuli ia tidak mendengar apa yang kakaknya katakan.. padahal kakaknya masih semangat untuk mengolok-olok budi..
Namun karena Budi Tuli ia menganggap itu adalah ungkapan semangat dari kakaknya.. ia tidak pernah melihat kakaknya berjingkrak-jingkrak seperti itu sama seperti Rakyat Kerajaan Katak yang lain..
Dengan berbekal semangat dari Rakyat Kerajaan dan Kakaknya.. Budi terus melaju ke atas menara…
Cairan licin diatas menara semakin banyak keluar dan mempersulit langkah Budi.. namun Budi berhasil bertahan.. dan akhirnya Budi berhasil mencapai Puncak Menara Kerajaan Katak..
Semua Rakyat bersorak gembira.. sementara Irvan terus menggerutu.. kemudian Budi yang telah turun dari menara.. langsung menghampiri Irvan..
Ia langsung memeluk kakaknya karena atas “semangat” yang diberikan kakaknya ia berhasil sampai ke atas menara..
“Kakak terima kasih atas semangatnya” (kata Budi sambil memeluk Kakaknya)
Irvan yang kaget ketika Budi memeluknya sambil menangis langsung terenyuh.. ia tidak menyangka adiknya Budi menganggap cemoohan dan olok-oloknya adalah sebuah ungkapan semangat.
Irvan menjadi sedih dan malu kepada Budi ditengah kekurangannya ia mampu merubah keterbatasannya menjadi kekuatan baginya..
Dengan besar hati Irvan yang terkenal kuat dan sombong meminta maaf untuk pertama kalinya kepada Budi.. dan merelakan Raja Katak menyerahkan tahta kerajaannnya kepada Budi..
Raja katak yang melihat Kakak dan Adik ini kemabali rukun.. menjadi terharu dan bangga atas kebesaran hati yang ditunjukan Irvan dan pantang menyerah yang diperlihatkan Budi..
Semenjak lomba itu Irvan tak pernah lagi menjelek-jelekkan katak yang lain.. ia menyadari bahwa setiap makhluk memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki makhluk yang lain…
Akhirnya Budi menjadi Raja dan memimpin kerajaan Katak dengan Kakaknya Irvan sebagai panglima perang kerajaan.. Rakyat kerajaan katak kembali hidup damai dan tenang karena dipimpin oleh Raja yang bijak dan dijaga oleh panglima yang Kuat..
Sumber : kompasiana.com
0 Response to "Kisah Seekor Katak"
Posting Komentar