Pada suatu hari, seekor anak kerang di dasar laut mengerang kesakitan dan mengadu pada ibunya karena ada dalam cangkangnya terdapat sebutir pasir kecil yang dia rasa tajam dan telah melukai tubuhnya yang memerah dan lunak itu. Sang Ibu berkata, “Oh anakku..”, kata sang ibu sambil bercucuran air mata. “Tuhan tidak memberikan kepada bangsa kerang sebuah tanganpun, jadi maaf Ibu tidak dapat menolongmu nak. Sakit sekali itu rasanya, ibu tahu bagaimana sakitnya yang kau rasakan sekarang. Tapi, terimalah itu sebagai takdir alam nak..”.
Setelah beberapa saat berada dalam keheningan, sang Ibu melanjutkan perkataannya. “Kuatkan hatimu, jangan terlalu banyak bergerak agar pasir itu tidak menusukmu semakin dalam. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Karena hanya itu yang bisa kau lakukan saat ini”, kata sang Ibu dengan lembut.
Lalu, anak kerang itu mendengarkan dan melakukan nasihat ibunya. Tidak ada hasilnya, bahkan rasa sakitnya makin serasa tak tertahankan. Hingga terkadang, ia meragukan nasihat ibunya.
Lalu, anak kerang itu mendengarkan dan melakukan nasihat ibunya. Tidak ada hasilnya, bahkan rasa sakitnya makin serasa tak tertahankan. Hingga terkadang, ia meragukan nasihat ibunya.
Ia tetap sabar bertahan meskipun seringkali berlinang air mata. Berhari-hari, bulan, hingga setahun berlalu. Akan tetapi tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk diantara cangkang yang membalut dagingnya. Dan semakin lama, mutiara itu pun semakin membesar. Hingga rasa sakit yang ia alami tidak seperti yang ia rasakan seperti waktu yang telah ia lalui.
Dan akhirnya setelah setahun lebih waktu berlalu, sebutir mutiara besar yang utuh dan mengkilat yang memiliki harga mahal terbentuk dengan sempurna pada mantel diantara cangkang dan tubuhnya. Air matanya berubah menjadi berharga, karena penderitaannya berubah menjadi sebuah mutiara yang indah. Derita yang telah ia lalui, lebih berharga daripada seribu kerang lainnya yang hanya di santap orang-orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Dari kisah inspirasi si kerang mutiara tersebut dapat di ambil hikmah yang dapat menjelaskan bahwa dibalik sebuah kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah orang BIASA menjadi sosok yang LUAR BIASA.
Sumber
0 Response to "Memetik pelajaran dari Kerang Mutiara"
Posting Komentar