Dahulu, ada sebuah keluarga yang sangat kaya, karena ingin memberi pelajaran kepada putranya untuk menghargai kekayaannya, maka dia menitipkan putranya dirumah saudaranya yang tinggal di desa supaya putranya merasakan bagaimana menjadi orang miskin.Setelah beberapa minggu berlalu, putranya kembali dari desa dan bapaknya bertanya kepadanya, “Sekarang engkau sudah mengerti apa artinya menjadi “fakir miskin”?
Dengan percaya diri, putranya berkata, “Sekarang saya sudah tahu ayah!”
Ayahnya berkata lagi, “Kalau begitu coba jelaskan kepada ayah!”
Putranya berkata, “Di beranda rumah kita malam hari ada lampu listrik, tetapi di rumah penduduk desa mempunyai langit yang penuh dengan bintang-bintang, dirumah kita tempat bergeraknya walaupun luas tapi dibatasi, tetapi tempat bergerak penduduk desa lebih luas lagi dan tidak dibatasi, makanan dirumah kita harus dibeli dengan uang, tetapi penduduk desa makanan mereka ditanam sendiri, tidak habis dimakan malahan dapat dibagikan kepada tetangga, saya dirumah setiap hari dilayani pelayan, tetapi penduduk desa selain mengurus diri sendiri juga dapat melayani orang lain, rumah kita dikelilingi oleh empat dinding, tetapi dikelilingi oleh sekelompok teman yang melindungi mereka, dirumah kita tak bisa bermain walau rumah kita besar, tapi penduduk desa walaupun rumahnya kecil, masih bisa bermain dan gembira, penduduk Desa saling berbagi kasih dengan tetangga, tapi kita malah mencurigai, kami juga tidur dengan nyenyak tampa takut kehilangan apapun, sementara kita dirumah tak bisa tidur nyenyak !”
Orang kaya ini setelah mendengar penjelasan anak terbengong disana, putranya melanjutkan berkata lagi :"Ayah terima kasih engkau membuat saya mengerti betapa miskinnya kita yang sebenarnya!"
ha ha orang kaya kadang lupa untuk berbuat kebajikan, terlalu sibuk mengumpulkan kekayaan, dan nilai sosialnya sudah hilang dimata masyarakat, hendaknya kalau kita kaya, minimal jangan miskin hati, bisakah kita?? mari menuju kekayaan yang lebih baik
Dengan percaya diri, putranya berkata, “Sekarang saya sudah tahu ayah!”
Ayahnya berkata lagi, “Kalau begitu coba jelaskan kepada ayah!”
Putranya berkata, “Di beranda rumah kita malam hari ada lampu listrik, tetapi di rumah penduduk desa mempunyai langit yang penuh dengan bintang-bintang, dirumah kita tempat bergeraknya walaupun luas tapi dibatasi, tetapi tempat bergerak penduduk desa lebih luas lagi dan tidak dibatasi, makanan dirumah kita harus dibeli dengan uang, tetapi penduduk desa makanan mereka ditanam sendiri, tidak habis dimakan malahan dapat dibagikan kepada tetangga, saya dirumah setiap hari dilayani pelayan, tetapi penduduk desa selain mengurus diri sendiri juga dapat melayani orang lain, rumah kita dikelilingi oleh empat dinding, tetapi dikelilingi oleh sekelompok teman yang melindungi mereka, dirumah kita tak bisa bermain walau rumah kita besar, tapi penduduk desa walaupun rumahnya kecil, masih bisa bermain dan gembira, penduduk Desa saling berbagi kasih dengan tetangga, tapi kita malah mencurigai, kami juga tidur dengan nyenyak tampa takut kehilangan apapun, sementara kita dirumah tak bisa tidur nyenyak !”
Orang kaya ini setelah mendengar penjelasan anak terbengong disana, putranya melanjutkan berkata lagi :"Ayah terima kasih engkau membuat saya mengerti betapa miskinnya kita yang sebenarnya!"
ha ha orang kaya kadang lupa untuk berbuat kebajikan, terlalu sibuk mengumpulkan kekayaan, dan nilai sosialnya sudah hilang dimata masyarakat, hendaknya kalau kita kaya, minimal jangan miskin hati, bisakah kita?? mari menuju kekayaan yang lebih baik
0 Response to "Miskin sesungguhnya ^_^!"
Posting Komentar